INDRAMAYU, (UI)-
Sebanyak 28 orang guru bantu sekolah (GBS) daerah terpencil kabupaten Indramayu mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu, Kamis (31/3) siang. Kedatangan mereka menuntut dan mempertanyakan membayarkan gaji selama sepuluh bulan belum dibayarkan. Aksi tersebut menjadi perhatian sejumlah pegawai setempat. Sehingga kepala dinas setempat mengumpulkan pedemo diruang kerja kepala dinas.
Puluhan GBS daerah terpencil yang berasal dari sejumlah kecamatan tersebar di Kabupaten Indramayu itu mendesak pihak Dinas Pendidikan untuk mendorong percepatan pembayaran gaji mereka yang nunggak selama sepuluh bulan belum dibayarkan. Bahkan menurut salah seorang gurdacil Tarwin, GBS asal Kecamatan Trisi menyatakan, ia bersama rekannya GBS lainnya meminta penjelasan terkait haknya yang belum dipenuhi. Kata Tarwin, gaji GBS setiap bulannya sebesar Rp.1.100.000,00,-, sedangkan GBS yang terdata di Kab.Indramayu sebanyak 28 orang. Menurutnya, gaji GBS selama sepuluh bulan hingga kini belum dibayarkan oleh dinas tersebut. "Mengendapnya gaji tersebut, sebelumnya kami bersama teman telah menanyakan perihal itu pada pihak Dinas Pendidikan. Namun jawabannya hanya nanti, nanti saja, suruh bersabar tidak memperoleh kepastian dan alasan jelas, " tukasnya.
Kedatangan puluhan guru tersebut mendapatkan respon dari pejabat Dinas Pendidikan setempat. Akhirnya, mereka melakukan audiensi dengan kepala Disdik di ruang kepala dinas. Dalam kesempatan itu, beberapa guru bantu sekolah kembali mempertanyakan realisasi pencairan gaji mereka yang tertunda.
Pada kesempatan itu, Kepala Disdik Kab. Indramayu, H. Moh. Rakhmat saat berdialog dengan puluhan guru bantu sekolah menyatakan akan memperjuangkan gaji GBS daerah terpencil yang belum terbayarkan. "Insya Allah, tanggal 10 April kami akan berusaha membayarkan gaji mereka yang tertunda, " katanya. (UI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar