Minggu, 17 April 2011

Nenek Tewas Terseret Banjir

INDRAMAYU, (UI).-
Seorang nenek bernama Nar (70 tahun), warga Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu ditemukan warga tewas. Saat ditemukan, jasadnya korban tengah mengambang di disungai Rengas dekat pintu air Blok Rawa kali, Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Minggu (17/4) pukul 07. OO WIB. Penemuan itu lantas dilaporkan kepada petugas di Mapolsek setempat. Jasad korban kemudian dievakuasi polisi dibantu warga untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

Penemuan mayat seorang wanita ini sempat menggemparkan warga setempat. Pasalnya saat ditemukan tubuh korban bersamaan dengan meluapnya sungai Saradan dan Sungai Cipanas yang mengalir di sekitar lokasi. Menurut Satim (45 tahun), seorang ketua RT setempat mengatakan, diduga kematian korban beberapa saat sebelum ia pulang ke rumahnya, setelah mencari daun pisang untuk di jualnya ke pasar. Namun setelah mendapatkan sejumlah daun pisang ia pun bergegas untuk kembali kerumah. Tanpa sadar, korban terpeleset saat berjalan di menyeberangi jembatan yang terbuat dari kayu, hingga tubuh yang sudah rentan dimakan usia terjebur ke sungai itu. Meski berusaha untuk menyelamatkan diri, namun karena kondisi sungai yang sedang meluap tubuhnya terbawa arus. Baru beberapa puluh meter dari lokasi semula , sang nenek ini ditemukan sudan meninggal di pintu air Blok Rawa Kali.

"Saat itu saya mau pergi ke sawah. Namun baru beberapa meter di lokasi kejadian, mata saya melihat tubuh manusia yang mengambang di dekat pintu air Kali Rengas yang airnya banjir dan berwarna coklat keruh. Seketika itu, saya memberiitahukan kepada warga. Warga pun mendatangi lokasi dan beberapa lama kemudian sejumlah polisi datang ke lokasi, " terang Satim.  Jenazah korban yang masih mengambang di Blok Rawa Kali Rengas tersebut kemudian diangkat warga disaksikan aparat desa dan polsek setempat. Dan dibawa ke rumah sakit dan menunggu keluarganya mengambil setelelah diberitahukan petugas. (UI).

13.879 Siswa Ikuti UN

INDRAMAYU, (UI).–
Sebanyak 13.879 siswa SMA/SMK/MA sepakat untuk mengikuti ujian nasional (UN) yang akan digelar Senin (18/4) hari ini. Ribuan siswa tersebut terdiri dari 5.450 siswa SMA, 1.781 siswa MA dan 6.648 siswa SMK. Mereka akan mengikuti ujian pada hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jumlah peserta UN SMA tersebut tahun ini lebih tinggi dibandingkan peserta UN pada tahun 2010 yakni 12.809 siswa dengan rincian untuk tingkat SMA siswa 5.353 siswa, SMK sebanyak 5.671 dan MA sebanyak 1.785 siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, H. Moh.Rakhmat mengatakan, untuk pelaksanaan UN tahun 2011 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena tidak akan ada UN ulangan. " Jadi, bagi siswa yang tidak lulus maka harus mengulang lagi tahun berikutnya atau mengikuti ujian kejar paket. Sementara untuk UN susulan tahun ini, masih dimungkinkan, bagi mereka yang sakit dan dibuktikan dengan surat keterangan dokter atau yang memiliki kendala lainnya. " ujar Rakhmat.

Bahkan, kata dia, UN 2011 ini juga berbeda dengan tahun sebelumnya karena yang menentukan kelulusan adalah pihak sekolah setelah ditetapkan melalui rapat guru. "Jadi, penentu kelulusan bukan hanya dari nilai UN saja namun juga ditambah dengan nilai Ujian Sekolah (US), dengan prosentase 60% UN dan 40% US. Yang juga membedakan dengan ujian nasional tahun sebelumnya dalam ujian nasional tahun 2011 ini, tidak ada tim pemantau independen, " uangkapnya.

Ia menambahkan, sesuai PP No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menganggap UN sebagai salah satu instrumen yang masih dibutuhkan untuk mengukur kualitas pendidikan. Pasalnya di negara lain seperti Jepang, Belanda, Malaysia, dan beberapa negara lain juga masih ada UN, walaupun bukan sebagai alat kelulusan.

Sementara itu, Kasie Kurikulum Bidang pendidikan Menengah Dinas Pendiidikan Kabupaten Indramayu, Sudalim Gymnastiar menuturkan, UN masih dilaksanakan karena masih memiliki sejumlah manfaat diantaranya bisa sebagai alat pemetaan, untuk mengetahui bagaimana kualitas pendidikan di masing-masing daerah. Kemudian sebagai dasar untuk seleksi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta sebagai alat kelulusan. Dan hasil UN juga bisa sebagai dasar dalam pembinaan dan pemberian bantuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.(UI).

Kamis, 07 April 2011

UPTD Pendidikan Kecamatan Karangampel Gelar O2SN



KARANGAMPEL, (AJ).-
UPTD Pendidikan kecamatan Karangampel kabupaten Indramayu, belum lama ini menggelar olimpiade olahraga siswa nasional ( O2SN ) tingkat SD. Kegiatan yang bertempat di lapang bola desa Benda ini, di ikuti ratusan siswa SD yang akan siap memperebutkan juara di bidangnya masing-masing.
Sebelum turnamen berlangsung, untuk menjunjung sportifitas dalam turnamen, janji wasit dan janji atlit pun di bacakan, yang di dengarkan oleh para wasit dan para atlit.
Kegiatan O2SN tersebut, dibuka langsung oleh camat Karangampel. Dalam sambutannnya, menghimbau kepada para wasit dan para atlit untuk menjunjung tinggi sportifitas permainan. Selain itu juga, dalam penentuan pemenang, harus di nilai dengan benar, untuk di kirim di tingkat kabupaten.
Sementara itu, ketua panitia yang juga sebagai ketua PGRI kecamatan Karangampel mengatakan “kegitan O2SN yang di ikuti ratusan siswa ini di laksanakan selama dua hari. Kegiatan tersebut, untuk mencari bibit-bibit muda yang berprestasi dalam bidang olahraga, yang kemudian akan di kirim ke tingkat kabupaten nantinya . Saya juga berharap, pelaksanaan O2SN ini berjalan sukses dan bisa mencapai prestasi yang maksimal, sehingga dapat berbicara di kab indramayu.” (AJ)

Peluang Usaha Bebek DOD Menjanjikan



TELUKAGUNG, (CA).-
Ya melihat bebek – bebek kecil ini memang sangatlah menggemaskan. Apalagi jika anda melirik usaha yang berpeluang bisnis, nah itu yang jauh lebih menggemaskan. Maraknya usaha kuliner bebek, menjadikan usaha peternakan bebek DOD atau Day Of Duck, tumbuh di kabupaten Indramayu. Peluang usaha ini, sangat menjanjikan. Hal ini dibuktikan, banyaknya permintaan bebek usia satu hari ini, dari para peternak yang berasal dari luar daerah Telukagung, Indramayu.
Usaha yang telah digeluti selama tiga bulan ini, awalnya, memanfaatkan lahan di sisi rumah. Namun, karena banyaknya permintaan, rencananya Mutini akan menyewa lahan di persawahan yang jauh dari lingkungan pemukiman.
Bayangkan, satu telur bebek yang dibeli seharga 1600 rupiah, setelah menetas dan berumur satu hari ternyata bisa dijual dengan keuntungan mencapai 4000 rupiah. Wah lumayan juga ya. Bayangkan saja jika kita mampu menjual 1000 ekor, artinya 4000 rupiah dikali seribu, dan hasilnya bisa anda hitung sendiri. Untuk bebek jenis laki – laki dijual dengan harga 3500 per ekor, sementara untuk bebek perempuan dijual dengan harga 6500 rupiah. Bagaimana?? Apakah anda tertarik??
Cara perawatannya juga sangat mudah, kita hanya menetaskan telur bebek didalam sebuah lemari yang diberikan lampu penghangtat. Dalam 27 hari telur – telur bebek ini akan menetas dengan sendirinya dibantu pencahayaan. (CA)

Karnaval Pesta Laut



JUNTINYUAT, (AJ).-
Puluhan nelayan desa Juntinyuat Glayem Kecamatan Juntinyuat Indramayu, mengarak perahu buatan yang berisi kepala kerbau dan hasil laut lainnya dengan menyusuri jalan Glayem menuju halaman kantor KUD Sri Mina Sari.
Setelah sampai di depan halaman kantor KUD Sri Mina Sari, ratusan warga pun berbondong bondong menuju halaman kantor KUD, untuk melihat langsung isi dalam perahu buatan tersebut, dan melihat prosesi pembuangannya di tengah laut.
Tradisi pesta nadran oleh nelayan ini dilakukan sebagai rasa ungkapan syukur atas hasil laut , dimana sebagian besar masyarakat Juntinyuat  adalah para nelayan.
Sementara camat Juntinyuat, Sutrisno dalam sambutannya mengatakan “acara nadran di tahun 2011, suatu alat silaturahmi antara juragan, KUD dan lainnya. Sehingga, dapat menggali potensi yang ada di wilayahnya. Dirinya berharap, pesta laut di tahun 2011 dapat berjalan lancar dan sukses.”
Para nelayan berharap, agar hasil laut di tahun 2011 dan tahun mendatang, akan melimpah dan menguntungkan para nelayan. (AJ)

Jalan rusak, Dikeluhkan Warga Indramayu


INDRAMAYU, (CA).-
Kondisi ini sudah berlangsung lama. Mulai dari jalur pantura Indramayu, jalur alternative, kawasan perkotaan hingga jalan pedesaaan, dengan mudahnya menemukan jalan rusak. Kondisi ini memang sulit teratasi, karena pemerintah sendiri memang masih menunggu anggaran dana kearah sana. Namun inilah faktanya, jalan tetap saja rusak. Berlubang di sana sini, lubang yang berukuran besar maupun kecil terhampar hampir di sepanjang jalan dikabupaten Indramayu.
Itulah yang menjadi masalah kita sesungguhnya. Dari dulu kita selalu direpotkan dengan persoalan transportasi kita yang tidak pernah lancer, apalagi mulus. Boleh dibilang ketika pengendara atau pengguna jalan melintasi kawasan jalan berlubang ini harus menahan nafas ketika kemiringan kendaraan melewati ambang batas, akibat dalamnya lubang. Parahnya, bila salah satu bannya terperosok, pengemudi bisa oleng dalam berkendara. Ya, bila kondisi jalan seperti itu, jelas nyawa taruhannya.
Jalan mulus saja cukup banyak nyawa yang melayang, apalagi bila jalan buruk seperti kondisi jalan kita yang menghubungi Indramayu dengan Jatibarang misalnya. Dijalur sepanjang 20 kilometer ini, mungkin bisa lebih dari ratusan lubang yang bisa kita temukan disepanjang jalan alternative tersebut. Dan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya itu selalu di keluarkan pihak kepolisisan setiap menjelang akhir tahun. Tentunya dengan jumlah angka yang fantastis. Itu baru soal nyawa yang melayang. Sebetulnya yang paling krusial akibat jalan buruk tersebut, adalah soal mobilisasi orang dan barang.
Akhir – akhir ini menjadi marak, warga yang melakukan aksi unjuk rasa akibat kondisi jalan seperti ini. Misalnya dengan melakukan aksi penanaman pohon pisang. Ya, aksi ini seolah merata dilakukan dibeberapa daerah di Indramayu. Tentu alasan mereka satu, yakni meminta pemerintah membuka mata, dan segera merehab jalan – jalan rusak yang kondisinya kian memprihatinkan.
Jalan yang jelek, membuat orang jadi malas bahkan takut bepergian. Pertimbangannya, selain keselamatan, jelas kelelahan selama di perjalanan. Badan pasti bergoyang-goyang tampa henti selama melintasi kawasan Indramayu. (CA)

Dialog Budaya Iwan Fals



KARANGAMPEL, (AJ).-
Ratusan santri Darul Ma`arif desa Kaplongan Kecamatan Karangampel Indramayu, mengikuti dialog budaya yang dilakukan musisi kondang dengan segudang lagu kritik social, Iwan Fals bersama Ki Ageng Ganjur yang bertempat di aula Idham Khalid.
Dialog budaya selama 90 menit itu, sejumlah pertanyaan terlontar dari para santri yang sebagian banyak dilontarkan kepada Iwan Fals, baik tentang pribadi, lagu hingga makna dari lagu ciptaannya.
Sementara ketua pelaksana, Dulkalim “pihaknya menyambut baik dan terimakasih kepada rombongan Iwan Fals bersama Ki Ageng Ganjur yang telah memberikan dialog budaya kepada para santri santrinya.”
Sebelum memasuki waktu istirahat, rombongan terlebih dahulu melakukan penanaman pohon di areal pesantren. Kegiatan itu, merupakan salah satu misi yang terdapat pada perjalanan rombongan musisi dan budayawan tersebut. Dengan mengusung tema menanam untuk hidup. (AJ)