Minggu, 17 April 2011

Nenek Tewas Terseret Banjir

INDRAMAYU, (UI).-
Seorang nenek bernama Nar (70 tahun), warga Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu ditemukan warga tewas. Saat ditemukan, jasadnya korban tengah mengambang di disungai Rengas dekat pintu air Blok Rawa kali, Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Minggu (17/4) pukul 07. OO WIB. Penemuan itu lantas dilaporkan kepada petugas di Mapolsek setempat. Jasad korban kemudian dievakuasi polisi dibantu warga untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

Penemuan mayat seorang wanita ini sempat menggemparkan warga setempat. Pasalnya saat ditemukan tubuh korban bersamaan dengan meluapnya sungai Saradan dan Sungai Cipanas yang mengalir di sekitar lokasi. Menurut Satim (45 tahun), seorang ketua RT setempat mengatakan, diduga kematian korban beberapa saat sebelum ia pulang ke rumahnya, setelah mencari daun pisang untuk di jualnya ke pasar. Namun setelah mendapatkan sejumlah daun pisang ia pun bergegas untuk kembali kerumah. Tanpa sadar, korban terpeleset saat berjalan di menyeberangi jembatan yang terbuat dari kayu, hingga tubuh yang sudah rentan dimakan usia terjebur ke sungai itu. Meski berusaha untuk menyelamatkan diri, namun karena kondisi sungai yang sedang meluap tubuhnya terbawa arus. Baru beberapa puluh meter dari lokasi semula , sang nenek ini ditemukan sudan meninggal di pintu air Blok Rawa Kali.

"Saat itu saya mau pergi ke sawah. Namun baru beberapa meter di lokasi kejadian, mata saya melihat tubuh manusia yang mengambang di dekat pintu air Kali Rengas yang airnya banjir dan berwarna coklat keruh. Seketika itu, saya memberiitahukan kepada warga. Warga pun mendatangi lokasi dan beberapa lama kemudian sejumlah polisi datang ke lokasi, " terang Satim.  Jenazah korban yang masih mengambang di Blok Rawa Kali Rengas tersebut kemudian diangkat warga disaksikan aparat desa dan polsek setempat. Dan dibawa ke rumah sakit dan menunggu keluarganya mengambil setelelah diberitahukan petugas. (UI).

13.879 Siswa Ikuti UN

INDRAMAYU, (UI).–
Sebanyak 13.879 siswa SMA/SMK/MA sepakat untuk mengikuti ujian nasional (UN) yang akan digelar Senin (18/4) hari ini. Ribuan siswa tersebut terdiri dari 5.450 siswa SMA, 1.781 siswa MA dan 6.648 siswa SMK. Mereka akan mengikuti ujian pada hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jumlah peserta UN SMA tersebut tahun ini lebih tinggi dibandingkan peserta UN pada tahun 2010 yakni 12.809 siswa dengan rincian untuk tingkat SMA siswa 5.353 siswa, SMK sebanyak 5.671 dan MA sebanyak 1.785 siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, H. Moh.Rakhmat mengatakan, untuk pelaksanaan UN tahun 2011 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena tidak akan ada UN ulangan. " Jadi, bagi siswa yang tidak lulus maka harus mengulang lagi tahun berikutnya atau mengikuti ujian kejar paket. Sementara untuk UN susulan tahun ini, masih dimungkinkan, bagi mereka yang sakit dan dibuktikan dengan surat keterangan dokter atau yang memiliki kendala lainnya. " ujar Rakhmat.

Bahkan, kata dia, UN 2011 ini juga berbeda dengan tahun sebelumnya karena yang menentukan kelulusan adalah pihak sekolah setelah ditetapkan melalui rapat guru. "Jadi, penentu kelulusan bukan hanya dari nilai UN saja namun juga ditambah dengan nilai Ujian Sekolah (US), dengan prosentase 60% UN dan 40% US. Yang juga membedakan dengan ujian nasional tahun sebelumnya dalam ujian nasional tahun 2011 ini, tidak ada tim pemantau independen, " uangkapnya.

Ia menambahkan, sesuai PP No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menganggap UN sebagai salah satu instrumen yang masih dibutuhkan untuk mengukur kualitas pendidikan. Pasalnya di negara lain seperti Jepang, Belanda, Malaysia, dan beberapa negara lain juga masih ada UN, walaupun bukan sebagai alat kelulusan.

Sementara itu, Kasie Kurikulum Bidang pendidikan Menengah Dinas Pendiidikan Kabupaten Indramayu, Sudalim Gymnastiar menuturkan, UN masih dilaksanakan karena masih memiliki sejumlah manfaat diantaranya bisa sebagai alat pemetaan, untuk mengetahui bagaimana kualitas pendidikan di masing-masing daerah. Kemudian sebagai dasar untuk seleksi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta sebagai alat kelulusan. Dan hasil UN juga bisa sebagai dasar dalam pembinaan dan pemberian bantuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.(UI).

Kamis, 07 April 2011

UPTD Pendidikan Kecamatan Karangampel Gelar O2SN



KARANGAMPEL, (AJ).-
UPTD Pendidikan kecamatan Karangampel kabupaten Indramayu, belum lama ini menggelar olimpiade olahraga siswa nasional ( O2SN ) tingkat SD. Kegiatan yang bertempat di lapang bola desa Benda ini, di ikuti ratusan siswa SD yang akan siap memperebutkan juara di bidangnya masing-masing.
Sebelum turnamen berlangsung, untuk menjunjung sportifitas dalam turnamen, janji wasit dan janji atlit pun di bacakan, yang di dengarkan oleh para wasit dan para atlit.
Kegiatan O2SN tersebut, dibuka langsung oleh camat Karangampel. Dalam sambutannnya, menghimbau kepada para wasit dan para atlit untuk menjunjung tinggi sportifitas permainan. Selain itu juga, dalam penentuan pemenang, harus di nilai dengan benar, untuk di kirim di tingkat kabupaten.
Sementara itu, ketua panitia yang juga sebagai ketua PGRI kecamatan Karangampel mengatakan “kegitan O2SN yang di ikuti ratusan siswa ini di laksanakan selama dua hari. Kegiatan tersebut, untuk mencari bibit-bibit muda yang berprestasi dalam bidang olahraga, yang kemudian akan di kirim ke tingkat kabupaten nantinya . Saya juga berharap, pelaksanaan O2SN ini berjalan sukses dan bisa mencapai prestasi yang maksimal, sehingga dapat berbicara di kab indramayu.” (AJ)

Peluang Usaha Bebek DOD Menjanjikan



TELUKAGUNG, (CA).-
Ya melihat bebek – bebek kecil ini memang sangatlah menggemaskan. Apalagi jika anda melirik usaha yang berpeluang bisnis, nah itu yang jauh lebih menggemaskan. Maraknya usaha kuliner bebek, menjadikan usaha peternakan bebek DOD atau Day Of Duck, tumbuh di kabupaten Indramayu. Peluang usaha ini, sangat menjanjikan. Hal ini dibuktikan, banyaknya permintaan bebek usia satu hari ini, dari para peternak yang berasal dari luar daerah Telukagung, Indramayu.
Usaha yang telah digeluti selama tiga bulan ini, awalnya, memanfaatkan lahan di sisi rumah. Namun, karena banyaknya permintaan, rencananya Mutini akan menyewa lahan di persawahan yang jauh dari lingkungan pemukiman.
Bayangkan, satu telur bebek yang dibeli seharga 1600 rupiah, setelah menetas dan berumur satu hari ternyata bisa dijual dengan keuntungan mencapai 4000 rupiah. Wah lumayan juga ya. Bayangkan saja jika kita mampu menjual 1000 ekor, artinya 4000 rupiah dikali seribu, dan hasilnya bisa anda hitung sendiri. Untuk bebek jenis laki – laki dijual dengan harga 3500 per ekor, sementara untuk bebek perempuan dijual dengan harga 6500 rupiah. Bagaimana?? Apakah anda tertarik??
Cara perawatannya juga sangat mudah, kita hanya menetaskan telur bebek didalam sebuah lemari yang diberikan lampu penghangtat. Dalam 27 hari telur – telur bebek ini akan menetas dengan sendirinya dibantu pencahayaan. (CA)

Karnaval Pesta Laut



JUNTINYUAT, (AJ).-
Puluhan nelayan desa Juntinyuat Glayem Kecamatan Juntinyuat Indramayu, mengarak perahu buatan yang berisi kepala kerbau dan hasil laut lainnya dengan menyusuri jalan Glayem menuju halaman kantor KUD Sri Mina Sari.
Setelah sampai di depan halaman kantor KUD Sri Mina Sari, ratusan warga pun berbondong bondong menuju halaman kantor KUD, untuk melihat langsung isi dalam perahu buatan tersebut, dan melihat prosesi pembuangannya di tengah laut.
Tradisi pesta nadran oleh nelayan ini dilakukan sebagai rasa ungkapan syukur atas hasil laut , dimana sebagian besar masyarakat Juntinyuat  adalah para nelayan.
Sementara camat Juntinyuat, Sutrisno dalam sambutannya mengatakan “acara nadran di tahun 2011, suatu alat silaturahmi antara juragan, KUD dan lainnya. Sehingga, dapat menggali potensi yang ada di wilayahnya. Dirinya berharap, pesta laut di tahun 2011 dapat berjalan lancar dan sukses.”
Para nelayan berharap, agar hasil laut di tahun 2011 dan tahun mendatang, akan melimpah dan menguntungkan para nelayan. (AJ)

Jalan rusak, Dikeluhkan Warga Indramayu


INDRAMAYU, (CA).-
Kondisi ini sudah berlangsung lama. Mulai dari jalur pantura Indramayu, jalur alternative, kawasan perkotaan hingga jalan pedesaaan, dengan mudahnya menemukan jalan rusak. Kondisi ini memang sulit teratasi, karena pemerintah sendiri memang masih menunggu anggaran dana kearah sana. Namun inilah faktanya, jalan tetap saja rusak. Berlubang di sana sini, lubang yang berukuran besar maupun kecil terhampar hampir di sepanjang jalan dikabupaten Indramayu.
Itulah yang menjadi masalah kita sesungguhnya. Dari dulu kita selalu direpotkan dengan persoalan transportasi kita yang tidak pernah lancer, apalagi mulus. Boleh dibilang ketika pengendara atau pengguna jalan melintasi kawasan jalan berlubang ini harus menahan nafas ketika kemiringan kendaraan melewati ambang batas, akibat dalamnya lubang. Parahnya, bila salah satu bannya terperosok, pengemudi bisa oleng dalam berkendara. Ya, bila kondisi jalan seperti itu, jelas nyawa taruhannya.
Jalan mulus saja cukup banyak nyawa yang melayang, apalagi bila jalan buruk seperti kondisi jalan kita yang menghubungi Indramayu dengan Jatibarang misalnya. Dijalur sepanjang 20 kilometer ini, mungkin bisa lebih dari ratusan lubang yang bisa kita temukan disepanjang jalan alternative tersebut. Dan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya itu selalu di keluarkan pihak kepolisisan setiap menjelang akhir tahun. Tentunya dengan jumlah angka yang fantastis. Itu baru soal nyawa yang melayang. Sebetulnya yang paling krusial akibat jalan buruk tersebut, adalah soal mobilisasi orang dan barang.
Akhir – akhir ini menjadi marak, warga yang melakukan aksi unjuk rasa akibat kondisi jalan seperti ini. Misalnya dengan melakukan aksi penanaman pohon pisang. Ya, aksi ini seolah merata dilakukan dibeberapa daerah di Indramayu. Tentu alasan mereka satu, yakni meminta pemerintah membuka mata, dan segera merehab jalan – jalan rusak yang kondisinya kian memprihatinkan.
Jalan yang jelek, membuat orang jadi malas bahkan takut bepergian. Pertimbangannya, selain keselamatan, jelas kelelahan selama di perjalanan. Badan pasti bergoyang-goyang tampa henti selama melintasi kawasan Indramayu. (CA)

Dialog Budaya Iwan Fals



KARANGAMPEL, (AJ).-
Ratusan santri Darul Ma`arif desa Kaplongan Kecamatan Karangampel Indramayu, mengikuti dialog budaya yang dilakukan musisi kondang dengan segudang lagu kritik social, Iwan Fals bersama Ki Ageng Ganjur yang bertempat di aula Idham Khalid.
Dialog budaya selama 90 menit itu, sejumlah pertanyaan terlontar dari para santri yang sebagian banyak dilontarkan kepada Iwan Fals, baik tentang pribadi, lagu hingga makna dari lagu ciptaannya.
Sementara ketua pelaksana, Dulkalim “pihaknya menyambut baik dan terimakasih kepada rombongan Iwan Fals bersama Ki Ageng Ganjur yang telah memberikan dialog budaya kepada para santri santrinya.”
Sebelum memasuki waktu istirahat, rombongan terlebih dahulu melakukan penanaman pohon di areal pesantren. Kegiatan itu, merupakan salah satu misi yang terdapat pada perjalanan rombongan musisi dan budayawan tersebut. Dengan mengusung tema menanam untuk hidup. (AJ)

Senin, 04 April 2011

Aktifitas Mewarnai Dapat Melatih Konsentrasi Si Kecil Untuk Tetap Fokus



JATIBARANG, (MA).-
Aktivitas mewarnai sudah menjadi bagian dari kehidupan anak-ana, bukan hanya sebagai kegiatan untuk mengisi waktu kosong anak, tapi juga sebagai aktualisasi diri anak dalam bidang seni. selain itu aktifitas mewarnai pun dapat melatih konsentrasi si kecil untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukannya meskipun banyak aktifitas lain yang terjadi di sekelilingnya.
Seperti anak-anak tk yang mengikuti lomba mewarnai di salah satu pusat perbelanjaan di jatibarang, indramayu. Mereka fokus pada lembar gambar yang sedang diwarnainya, walau pun di sekelilingnya ribut dengan aktifitas anak-anak lain, tetapi mereka tetap fokus menyelesaikan tugas mewarnainya.
Seperti salah satu peserta lomba mewarnai, Selvi, dirinya mengaku senang dengan kegiatan mewarnai ini.
Membiasakan si kecil untuk melakukan aktifitas mewarnai baik dengan krayon, pensil warna maupun spidol warna sejak dini dapat membantu mereka mengenal warna, sehingga mereka dapat membedakan antara warna yang satu dengan warna lainnya. (MA)

Pemda Indramayu Belum Bayar Honor Guru Terpencil


INDRAMAYU, (MA).-
Seorang guru perempuan yang merupakan bagian dari puluhan guru daerah terpencil atau gurdacil ini tak kuasa menahan air mata saat menuntut pembayaran honor pelaksanaan tugasnya, yang sebagai pengajar dan sudah 10 bulan belum di bayar oleh pihak pemerintah daerah kabupaten Indramayu.
Sebanyak 28 orang gurdacil ini, biasa bertugas di sekolah dasar yang tersebar di daerah terpencil di berbagai kecamatan. Mereka pun perbulannya biasa mendapat honor sebesar satu juta seratus ribu rupiah, yang konon bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD propinsi Jawa Barat, yang proses pembayarannya disalurkan melalui bendahara umum daerah atau BUD pemda indramayu.
Menurut ketua ikatan gurdacil, Tarwin "sudah sejak bulan juli 2010 lalu hingga april 2011 ini, pihak pemda indramayu belum juga membayarkan honor tugas gurdacil tanpa alasan yang jelas, padahal ketika perwakilan mereka menyelusuri perjalanan honor tersebut ke disdik jabar di bandung, diperoleh keterangan bahwa honor untuk puluhan gurdacil itu, sebetulnya sudah lama di transfer atau sudah dikirim ke rekening pemda indramayu. Ironisnya lagi, setelah dilakukan penelusuran ulang di pemda dan disdik indramayu, diperoleh keterangan pula bahwa belum dibayarkannya honor puluhan gurdacil itu dikarenakan bupati anna sophana kabarnya hingga kini belum menanda tangani surat keputusan pencairan honor gurdacil.
Sementara itu pihak dinas pendidikan kabupaten indramayu mengaku perihatin dengan belum dibayarnya honor puluhan gurdacil yang hingga selama 10 bulan tersebut. Kepala disdik, mohamad rahmat pun berjanji akan memperjuangkan proses pencairan honor gurdacil itu di pemda setempat. bahkan momahad rahmat yang juga sebagai konsultan hukum ini, menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatan kepala dinas pendidikan jika pihak pemda indramayu mempersulit proses pencairan honor gurdacil. Kadisdik berjanji akan berjuang hingga honor puluhan gurdacil ini akan dibayarkan paling lambat 10 april 2011 mendatang. (MA)

Sabtu, 02 April 2011

Kasat Intelkam Polres Indramayu Pindah Tugas ke Polda Jabar


INDRAMAYU, (UI).-
Kepala kesatuan Intelkam Polres Indramayu Ajun Komisaris Polisi Sukriawan kini mendapat posisi baru di Polda Jawa Barat sebagai Kanit II Direktorat Intelkam. Posisi dia digantikan oleh Kapolsek Terisi Ajun Komisaris Polisi Wawan Suhendar. Sedangkan  Kapolsek Terisi yang baru dijabat oleh Ajun Komisaris Polisi M Simangunsong yang semula sebagai Kapolsek Tukdana. Dan Kapolsek Tukdana dijabat oleh Ajun Komisaris Polisi Ginting Sumantri. sementara Kapolsek Kedokan Bunder yang semula Inspektus Dua  Dadan MD Saputra digantikan posisinya oleh Inspektur Dua Maman Suherman dari KBO Binmas . Dadan sendiri menempati posisi barunya di SPK Polres setempat. Semlah perwira tersebut resmi dilantik saat acara serah terima jabatan yang digelar di aula Polres, Jumat (1/4)
Tampak hadir Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Polsi Rudi Setiawan, Waka Polres Komisaris Polisi Ryamundus Andi, Kabag Ops Komisaris Polisi Machmud serta para pejabat Polres Indramayu, Kapolsek se-Kabupaten Indramayu bersama ibu-ibu Bhayangkari.
Usai acara, Kapolres Indramayu mengatakan, mutasi jabatan seperti ini sudah menjadi hal yang biasa di lingkungan Polri. Hal ini tentunya dalam rangka meningkatkan kinerja polisi untuk menciptakan keamanan dan ketertiban. Selain itu, mutasi dalam bentuk promosi jabatan dan rotasi jabatan adalah sebagai upaya penyegaran organisasi sekaligus bagian strategi pengembangan karir personel itu sendiri. " Pergantian atau rotasi jajaran seperti itu sudah menjadi hal yang biasa di tubuh Polri. Tujuannya tak lain adalah peningkatan kinerja kalangan anggota. Mutasi tersebut merupakan kebutuhan organisasi kepolisian secara umum dan hal tersebut sangat wajar dilakukan sebuah organisasi. Perlu kita syukuri, kedudukan ini merupakan amanah yang perlu diemban bagi setiap anggota polisi, " terang Rudi. (UI)

Pelaku Penyerangan Mapolsek Indramayu Kota Gangguan Jiwa


INDRAMAYU, (UI).-
Pelaku penyerangan terhadap kantor Mapolsek Indramayu kota yang diketahui bernama Dedi Sumardiono alias Yono (29 tahun), warga Desa Rajasinga, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu ternyata mengalami gangguan jiwa (depresi). Terbukti penyakit yang diderita Yono ini berdasarkan hasil pemeriksaan psikolog, yang menyebutkan ia mengalami depresi yang mengarah pada kegilaan sehingga berperilaku agresif. Selain merusak kantor polsek Yono juga melukai dua orang petugas yang hendak mengamankannya, Kamis (31/3) kemarin.
Perihal tersebut dibenarkan Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan didampingi Kapolsek Indramayu kota, Ajun Komisaris Agus. Menurutnya,  setelah pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap Yono pada seorang Psikolog ternyata 80 persen mendekati gila. "Kami tidak dapat melanjutkan pemeriksaan terhadap tersangka. Karena Yono mengalami stres dan depresi sehingga mempengaruhi pola pikirnya terganggu yang mengarah pada gangguan jiwa. Karena itu,  ia kami kembalikan lagi kepada keluarganya," terang Agus.
Sementara ibu Yono, Siti Roheni (54 tahun)yang tinggal di Kelurahan Karangmalang, Kec./Kab. Indramayu menuturkan, sejak bercerai dengan bapaknya Yono, dirinya sudah tidak mengetahui perkembangan anaknya itu. Bahkan Yono ikut bapaknya semenjak umur 5 tahun. Siti juga merasa kaget. Pasalnya Yono datang ke rumahnya dengan kondisi pikirannya sudah tidak normal. Bahkan perilaku Yono itu telah diketahui oleh beberapa tetangganya. "Yono baru satu bulan berada di rumah saya. Tapi kelakuannya berbeda dengan orang biasa. terkadang suka menggedor-gedor pagar malah pernah juga melempar saya dengan gayung jika permintaannya tidak dituruti, " terang Siti.
Ditambahkan Siti, adanya kejadian ini, dirinya mengaku telah menghubungi suaminya, namun belum ada yang mau menjemput dia. Meski begitu Siti tetap akan membawa pulang Yono ke rumahnya. "Saya sedih bercampur marah melihat dia berbuat begitu. Apalagi berurusan dengan polisi. Saya akan bawa dia pulang, " tuturnya sambil menangis.
Seperti diberitakan, akibat ulah Yono, dua orang anggota polisi terluka karena sabetan senjata tajam dan kaca kantor markas kepolisian Sektor Indramayu kota mengalami pecah-pecah. Dua petugas Polsek yang terluka akibat sabetan pisau adalah Brigadir Satu Tunirah dan Brigadir Satu Nenjan. Keduanya  mendapatkan serangan mendadak dari pelaku berupa sabetan sejata tajam (sajam) pisau cutter dan belati yang sengaja dipersiapkan oleh pelaku hingga menderita luka dengan 8 jahitan di lengan, kaki dan punggung serta jari kakinya. (UI)

Jumat, 01 April 2011

Konser Spiritual Iwan Fals dinodai Kericuhan


KARANGAMPEL, (CA).-
Sebuah konser musik religy bersama Iwan Fals, yang digelar disalah satu pondok pesantren ternama, di Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, berlangsung ricuh. Semula, konser  berlangsung damai, karena diisi dengan doa istighosa dan pengajian. sesaat setelah bintang tamu yang dinanti oleh warga pantura, Iwan Fals ini naik penggung, ribuan penonton bersorak – sorak.
Irama musik serta lagu yang khas, dari Iwan Fals seolah menghipnotis ribuan penonton. Sejumlah penonton yang menikmati musik, kemudian ikut berjoget. Beberapa saat kemudian, suasana konser berubah menjadi keributan.
Puluhan pemuda terlibat adu jotos, serta saling lempar sendal dan botol minuman. sejumlah remaja wanita yang berada ditengah – tengah lokasi penonton, ikut menjadi korban lempar sendal. satu persatu pemuda, yang diduga sebagai provokasi segera diciduk petugas keluar dari arena konser. Dalam kericuhan ini sejumlah pemuda terluka, dan harus mendapat perawatan tim medis.
Sama seperti dikota – kota sebelumnya, konser Iwan Fals ini bertakjukan perjalanan spiritual Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur. Menurut  rencananya, dalam tahun 2011 ini,  Iwan Fals akan melakukan konser serupa dibeberapa daerah lain. Konser ini sebenarnya memiliki pesan moral yang baik, khususnya bagi pemuda. Namun sayangnya, kurang dimanfaatkan dengan baik oleh sejumlah penontonnya. (CA)

Sempat Dibawa Kabur, Gadis ABG Digagahi Tukang Beca

INDRAMAYU, (UI),-
Malang benar nasib bunga (15 tahun), warga Blok Kandesi, Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu ini. Pasalnya setelah dibawa kabur selam 2 bulan oleh Nas alias Kombet (28 tahun) seorang tukang beca masih tetangga desanya diperlakukan tidak senonoh. Orang tua korban yang mengetahui tetntang itu lantas melaporkan kasusnya kepada petugas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat-reskrim Polres Indramayu. Akhirnya, Kombet diamankan dari rumahnya, Kamis (31/3).
"Dari laporan keluarganya, beberapa lama kemudian kami berhasil mengamankan pelakunya. Didepan pemeriksa tersangka mengakui semua perbuatannya, " ujar Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan melalui Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi Andry Kurniawan didampingi Kanit PPA Ajun Inspektur Satu S. Dwi Hartati.
Menurutnya, korban dibujuk oleh pelaku akan segera dinikahi setelah istrinya pulang dari luar negeri yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). Tipuan tersebut hanya sebagai jerat pelaku supaya korban mau ditiduri. Bahkan katanya, korban pernah diajak berhubungan intim layaknya suami istri di rumah pelaku. Dan dari kejadian itu seterusnya korban dibawa kabur selama dua bulan di tempat kontrakan pelaku di wilayah Cirebon. "Ditempat kosnya yang ada di wilayah Cirebon  korban dipaksa melayani nafsu bejatnya. Korban diduga menurut saja karena rayuan pelaku yang ingin mengawininya. Bahkan dia berjanji akan menceraikan istrinya  setelah pulang  dari luar negri, " tutur dia.
Kelakuan tukang beca yang mencari nafkah di kota Udang ini terbongkar setelah salah satu keluarga korban mencari Bunga. Saat itu, Ustadi (52 tahun) kakek Bunga curiga, sebab menurut informasi yang menyebutkan bahwa Bunga berada di Cirebon bersama Kombet. beberapa kemudian, keluarga korban mendatangi tempat kost Kombet dan menemukan Bunga tengah berada di kamar. Saat itu pula Bunga diajak pulang dan kasusnya dilaporkan kepada polisi. " Karena perbuatannya, ia akan terjerat pasal 81 Ayat 2 UURI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan atau Pasal 287 KUHP dengan ancaman kurungan 15 tahun penjara, " katanya. (UI)

Dua Polisi Terkena Sabetan Senjata Tajam, Mapolsek Indramayu Kota Diserang Pria Misterius


INDRAMAYU, (UI).-
Kantor markas kepolisian Sektor Indramayu kota diserang oleh seorang pria misterius, Kamis (31/3) sekira pukul 15.20 WIB. Akibatnya kaca kantor bagian depan mengalami pecah-pecah. Bukan itu saja, dua petugas Polsek setempat mendapatkan serangan mendadak dari pelaku berupa sabetan sejata tajam (sajam) cuter dan belati yang sengaja dipersiapkan oleh pelaku. Selain mengamankan tersangka, polisi pun membawa korban ke rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu untuk mendapatkan penganan medis.
Dilokasi menyebutkan, peristiwa penyerangan kantor Polsek Indramayu kota ini begitu cepat. Pasalnya pelaku yang diketahui bernama DS (29 tahun) penduduk Desa Rajasinga, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu datang dengan menggunakan sepeda angin. Dari kejauhan lantas dia mengarahkan ketepelnya beberapa kali sehingga mengenai kaca kantor itu. Melihat hal itu, seorang penjaga lantas memperingati pelaku. Namun pelaku malah berteriak hingga terdengar oleh dua orang petugas Reskrim Polsek yakni, Brigadir Satu (briptu) Tunirah dan Briptu Nenjan. Oleh Tunirah, pelaku pun diperingati agar tidak melakukan hal itu dan diajak bicara. Namun seketika, pelaku langsung mengambil sebuah cuter dan badik yang ada dibalik pinggangnya serta merta mengancam akan membunuhnya. Mengetahui hal ini, Tunirah mencoba menghindari sabetan tersangka namun ia tetap dikejar meski melarikan diri. Saat lari Tunirah terpeleset. Kesempatan ini digunakan pelaku untuk mengayunkan senjata tajamnya ke tubuh Tunirah yang mengenai lengan kiri, kaki kiri dibawah lutut dan jari kakinya. Sedangkan Briptu Nenjen yang melihat temannya diserang lantas memisahkannya. Hanya saja DS yang sudah kalap menyabetkan belatinya hingga mengenai punggung Nenjen. Petugas Polsek lainnya yang datang ke lokasi segera pula mengamankan tersangka. Dan membawa koraban ke RSUD Indramayu. Di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD, luka masing-masing Briptu Tunirah mendapatkan 8 jahitan sedangkan Briptu Nenjen 4 jahitan. Kini kedua korban masih mendapat perawatan intensif di tempat itu.
"Saat kejadian saya persis berada di Polsek. Saya melihat pelaku yang membawa sepeda yang keranjangnya penuh batu ukuran kecil-kecil langsung mengarahkan ketepelnya ke kantor Polsek. Sedangkan dua polisi yang terluka akibat akan mengamankan tersangka hanya saja mereka mendapat serangan mendadak, " kata H. Hasan (52 tahun), warga Pekandangan, Kec. Indramayu.
Masih dikatakan H. Hasan, pelaku yang datang tiba-tiba menyerang itu membawa senjata tajam antara lain, cuter, belati serta gunting yang sudah dipersiapkan olehnya disimpan dibalik baju DS .
Sementara itu, pelaku yang berhasil diamankan lantas digelandang ke Mapolres Indramayu untuk dilakukan pemeriksaan terhadap kasusnya. (UI)

Gaji Sepuluh Bulan Nunggak Puluhan Gurdacil 'Lurug' Dinas Pendidikan

INDRAMAYU, (UI)-
Sebanyak 28 orang guru bantu sekolah (GBS) daerah terpencil kabupaten Indramayu mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu, Kamis (31/3) siang. Kedatangan mereka menuntut dan mempertanyakan membayarkan gaji selama sepuluh bulan belum dibayarkan. Aksi tersebut menjadi perhatian sejumlah pegawai setempat. Sehingga kepala dinas setempat mengumpulkan pedemo diruang kerja kepala dinas.
Puluhan GBS daerah terpencil yang berasal dari sejumlah kecamatan tersebar di Kabupaten Indramayu itu mendesak pihak Dinas Pendidikan untuk mendorong percepatan pembayaran gaji mereka yang nunggak selama sepuluh bulan belum dibayarkan. Bahkan menurut salah seorang gurdacil Tarwin, GBS asal Kecamatan Trisi menyatakan, ia bersama rekannya GBS lainnya meminta penjelasan terkait haknya yang belum dipenuhi. Kata Tarwin, gaji GBS setiap bulannya sebesar Rp.1.100.000,00,-, sedangkan GBS yang terdata di Kab.Indramayu sebanyak 28 orang. Menurutnya, gaji GBS selama sepuluh bulan hingga kini belum dibayarkan oleh dinas tersebut. "Mengendapnya gaji tersebut, sebelumnya kami bersama teman telah menanyakan perihal itu pada pihak Dinas Pendidikan. Namun jawabannya hanya nanti, nanti saja, suruh bersabar tidak memperoleh kepastian dan alasan jelas, " tukasnya.
Kedatangan puluhan guru tersebut mendapatkan respon dari pejabat Dinas Pendidikan setempat. Akhirnya, mereka melakukan audiensi dengan kepala Disdik di ruang kepala dinas. Dalam kesempatan itu, beberapa guru bantu sekolah kembali mempertanyakan realisasi pencairan gaji mereka yang tertunda.
Pada kesempatan itu, Kepala Disdik Kab. Indramayu, H. Moh. Rakhmat saat berdialog dengan puluhan guru bantu sekolah menyatakan akan memperjuangkan gaji GBS daerah terpencil yang belum terbayarkan. "Insya Allah, tanggal 10 April kami akan berusaha membayarkan gaji mereka yang tertunda, " katanya. (UI)

Tubuh Korban Tertusuk Kayu Kaso, Tiga Mobil Bertabrakan


KANDANGHAUR, (UI).-
Sebuah Kecelakaan lalulintas (Laka lantas) kembali terjadi di jalur utama Pantura Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Rabu (30/3) sekira pukul 00.45 WIB. Beruntung dalam musibah itu tidak memakan korban jiwa, hanya satu orang korban luka berat sebab badannya tertusuk kayu kaso dan 6 korban luka ringan. 
Insiden tersebut akibat tiga mobil yakni antara mobil Pick Up Nopol Z 8714 DH, Mini bus Suzuki APV nopol B 1175 EFP dan kontener nopol R 1486 RB bertabrakan. Setelah melakukan evakuasi terhadap korban, petugas Sat-Lantas Polres Indramayu langsung membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Dilokasi kejadian menyebutkan, laka lantas yang melibatkan tiga kendaraan ini, bermula saat sebuah mobil Pick Up Nopol Z 8714 DH yang mengangkut gerobak Martabak ukuran besar datang dari arah Cirebon menuju Jakarta. Namun tiba di Jalur utama Pantura Desa Karanganyar, Kec. Lohbener, sang pengemudi Hendra (28 tahun), warga Kiajaran Wetan, Kec. Lohbener hendak balik arah menuju Cirebon. Saat bersamaan dari belakang datang mobil pikc up Suzuki APV nopol B 1175 EFP yang dikemudikan oleh Rudi (32 tahun), penduduk Desa BanjarHarjo, Brebes, Jawa tengah yang langsung menubruk mobil Pick Up saat putar arah. Kedua kendaraan ini pada beberapa bagiannya hancur hingga gerobak martabak yang dibawanya terpental. Nahasnya, setelah ditabrak APV, mobil pick up tak dapat jalan. Dan tiba-tiba dari arah Jakarta- Cirebon datang mobil kontener yang langsung menghantam pick up ini. Akibatnya, seluruh penumpang yang ada didalam mobil mengalami luka parah dan ringan. Malang bagi Khaerudin ( 32 tahun) yang duduk disebalah sopir Pic Up, tubuh bagian belakangnya hingga tembus ke paha tertusuk kayu kaso yang ada di mobil tersebut. Hingga ia bersama 6 korban yang luka-luka langsung dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara (RSBI) Losarang. Akibat kejadian itu, sepanjang kurang lebih 7 kilometer jalan pantura sempat macet. Namun jalan kembali normal, setelah polisi melakukan evakuasi terhadap korban dan ketiga kendaraan itu. Sopir Kontainer Kabur setelah menabrak Pick Up, pengemudi kontener hingga kini belum diketahui identitasnya. Bahkan menurut warga setempat, sopir kontener tidak ada ditempatnya lagi usai peristiwa kecelakaan, diduga kabur. Salah satu warga setempat, Warlan (40 tahun) mengatakan, peristiwanya cepat. sejumlah warga yang berdatangan dilokasi kejadian setelah mendengar suara keras yang ditimbulkan oleh beradunya benda keras tersebut. "Kami langsung ke lokasi kejadian setelah mendengar suara keras. Dan ternyata kecelakaan. Beberapa korban langsung dibawa polisi ke rumah sakit, " kata dia.
Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Polisi Rudi setiawan melalui Kasat Lantas Ajun Komisaris Polisi Robert, S didampingi Kanit Laka Inspektur Dua Bambang, S membenrakan pihaknya mendapatkan laporan tentang kecelakaan tersebut. Menurutnya, jajarannya yang datang ke TKP langsung mengevakuasi korban dan kendaraan yang sempat memacetkan jalan Pantura. "Penyebab utamanya sedang kami dalami dengan meminta keterangan dari beberapa saksi, " terangnya. (UI)

Biduan Organ Lagi Mesum digerebek Polisi


INDRAMAYU, (UI).-
NASIB APES menimpa seorang biduan organ tunggal, Er (22 tahun), warga Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu bersama teman kencannya, Hol (26 tahun) yang sedang berada di kamar hotel 'RM' Haurgeulis akhirnya diamankan petugas satuan Sabhara Polres Indramayu saat menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat), Rabu (30/3) dini hari. Mereka pun bersama  31 wanita penghibur dan 16 pria hidung belang digelandang petugas Polres Indramayu.
Operasi pekat yang dilakukan petugas tersebut menyusul banyaknya keluhan warga tentang penyakit masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, petugas menjaring dua pasangan mesum dari hotel "RK" dan puluhan wanita penghibur serta pria hidung belang dari sejumlah tempat seperti kafe Mexico, Sahara, warung remang-remang (warem) sepanjang jalan Pantura. Petugas terutama memerikasa terhadap tamu dan pengunjung yang tidak memiliki kartu identitas (KTP) dan kedapatan sedang mengonsumsi minuman keras. Dari hasil opersi ini kebanyakan wanita penghibur rata-rata masih berusia  bawah 17 tahun. Bahkan saat petugas mendatangi hotel "RK" di kawasan Kecamatan Haurgelis, terdapat dua pasangan bukan suami istri yang ditangkap saat berduaan di dalam kamar hotel. Mereka tidak bisa menunjukkan surat nikah bahkan tak membawa KTP.
"Kami ini sedang menunggu crew untuk pembuatan video klip kami. Temen pria yang bersama saya ini (Hol) dia manager dalam pembuatan video klip yang akan saya nyanyikan," ujar Erna dengan suara bergetar hampir menangis.
Meski mereka enggan dibawa masuk ke mobil yang sudah dipersiapkan petugas. Namun karena identitasnya yang meragukan akhirnya mau bergabung bersama puluhan wanita dan pria hidung belang lainnya.
"Razia ini akan tetap kami lakukan dengan tujuan menekan angka kriminalitas serta membuat rasa aman, tertib dan kondusifnya masyarakat, " terang Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Polisi Rudi setiawan melalui Kasat Sabhara Ajun Komisaris Polisi E. Pardede. (UI)

31 PSK ABG dan Pria Hidung Belang Berhasil di Amankan Petugas Kapolisian



INDRAMAYU, (OR).-
Tak mau kecolongan lagi, petugas polres indramayu, rabu malam, menggrebeg sebuah warung remang remang  dimana disini sengaja menjajakan PSK ABG dan minuman keras.  Dari hasil penggeledaan beberapa ruangan di warung remang remang ini, petugas berhasil mengamankan sebanyak 31 PSK ABG yang mangkal di warung tersebut, selain mengamankan PSK polisi juga berhasil mengamankan pria hidung belang dan puluhan dus minuman beralkohol tinggi.
Tidak menunggu lama, petugas langsung membawa puluhan PSK ABG dan hidung belang ini kemobil patroli. Tak puas dengan hasil PSK yang di amankan, petugas polres  ini melanjutkan penggrebegan di hotel hotel, dan mendapati sejumlah pasangan yang bukan suami instri langsung diamankan petugas.
Sebanyak 31 PSK dan puluhan pria hidung belang di bawa ke mapolres Indramayu untuk di data dan di mintai ketreranganya dalam penggrebegan ini, petugas pun akan terus mengintensifkan razia terutama setelah menerima laporan dari warga.
Sementara itu,
Kasat Sabara polres Indramayu AKP  Erwin Pardede, menjelaskan rajia ini adalah kegiatan rutin jajaran polres Indramayu yang bertujuan untuk mengurang paraktek prostitusi dan kenakan remaja di kabupaten Indramayu.
Rencananya razia penyakit masyarakat ini akan terus dilakukan rutin di bulan, karena tempat-tempat prostitusi di kabupaten Indramayu ini makin marak dan meresahkan warga sekitarnya. (OR)